Selamat
pagi, siang, dst.. sesuai dengan posting yang lalau yaitu sunat pada
laki-laki sekarang mantri pencenk akan membahas tentang sunat, khitan,
sirkumsisi pada wanita. Memang jarak posting yang telalu lama untuk yang
satu ini soalnya sulitnya mencari sumber yang jelas serta jarang yang
membahas. Tapi alhamdulilah dengan sedikit - demi sedikit diriku mampu
mengumpulkan info walaupun kurang lengkap..
Langsung Saja Ke TKP...
Pengertian.
Sunat,
Khitan, Sirkumsisi pada wanita di dalam dunia medis disebut dengan
clitoridectomi atau operasi pengangkatan clitoris, eksisi clitoris pada
wanita (female circumcision). ada pula yang menyebutnya clitoridotomi
atau insisi pada clitoris, sirkumsisi pada wanita.
Jenis Sirkumsisi Pada Wanita.
Pharaonic yaitu jenis sirkumsisi pada wanita yang terdiri dari dua cara.
- cara radikal bila klitoris, labia minor, labia mayor diangkat, dan jaringan tersisa diperkirakan, dan bentuk yang telah dimodifikasi, tempat kulup dan glans klitoris serta daerah berbatasan dengan labia minor, diangkat.
- bentuk sirkumsisi pada wanita bila kulup klitoris diangkat.
Dan ada pula yang menyebutkan dengan amputasi total atau parsial klitoris.
jumlah jaringan klitoris dan labia yang diambil bervariasi, biasanya
menggunakan silet, gunting, pisau, atau batu yang sudah diasah. Pada
beberapa kasus, 2/3 labia mayora bagian atas juga diangkat sehingga
hanya menyisakan sebuah lubang di uretra dan vagina. Bentuk sirkumsisi
pada wanita yang paling luas, yang juga disebut sirkumsisi infibulasi
atau faraonik, dilakukan dengan mengangkat klitoris dan labia minora
plus melakukan insisi pada labia miyora untuk membentuk permukaan yang
tidak rata. yang kemudian disatukan atau dijahit. Sebuah lubang kecil
dibuat sehingga urine dan darah menstruasi dapat melaluinya (Gambar 4).
Infibulasi dapat dipotong saat pertama kali melakukan hubungan seksual.
Kesimpulanya ada 3 jenis sirkumsisi pada wanita
- Sirkumsisi (sunat oleh orang islam) ; lipatan labia minora yang disebut prepusium dipotong. Cara ini merupakan cara yang menimbulkan trauma paling kecil dari ketiga jenis sirkumsisi tersebut, dan merupakan satu-satunya cara yang dapat benar-benar disebut sirkumsisi. Sayang jenis ini merupakan yang paling jarang dikerjakan
- Eksisi (Gambar 2,) : Sebagian atau seluruh labia minora dieksisi bersama dengan klitoris.
- Infibulasi (Gambar 3) ; Klitoris, labia minora. dan paling tidak dua pertiga bagian depan labia majora dieksisi. Dinding lateral vulva kemudian dipertemukan dan dijahit bersama (dengan menggunakan duri pada masyarakat primitif) dengan hanya meninggalkan lubang kecil untuk keluarnya urine dan darah menstruasi. Lubang tersebut diperlebar menjelang perkawinan.
Tujuan Sirkumsisi pada wanita
- Menurut agama tujuan khitan pada wanita adalah memperkecil shahwat akan tetapi agama tidak menyarankan untuk memotong semua melainkan sebagian saja. Dan pada wanita adalah sunah hukumnya.
- Menurut adat mengisyaratkan bahwa gadis tersebut sudah waktunya menikah atau sudah dewasa. Pada saat hubungan seksual dan persalinan dapat berlangsung tanpa hambatan.
- Menurut kesehatan tidak ada pengaruhnya bahkan badan kesehatan dunia WHO dan bekerja sama dengan UNICEF menentang sirkumsisi pada wanita.
Komplikasi
Komplikasi
yang paling sering terjadi ialah terbentuknya kista dermoid di tepi
jaringan parut akibat tertanamnya sel epitel dan kelenjar sebasea di
area jahitan. Temuan kista dermoid, yang berukuran sama kecil dengan
sebuah kacang polong atau sebesar bola kaki, dilaporkan. Terbentuknya
keloid merupakan gambaran komplikasi perubahan bmtuk lain yang, bersama
kista dermoid, menimbulkan rasa cemas yang sangat, rasa malu, dan takut
pada wanita yang berpikir bahwa genitalianya kembali tumbuh menjadi
bentuk seperti monster atau bahwa mereka terkena kanker. Neuroma jahitan
yang nyeri dapat timbul akibat ujung saraf terjebak dalam jaringan
parut. Kondisi ini dapat mengakibatkan dispareunia, yang dapat
menghambat hubungan seksuai. Munculnya kembali abses jahitan dan robekan
jaringan parut yang sulit sembuh, khususnya di daerah arteri klitoris,
dapat mengganggu wanita tersebut selama bertahun-tahun .
Alat-alat
yang tidak steril dan kemungkinan robeknya orifisium vagina saat
melakukan hubungan seksual meningkatkan risiko penularan HIV. Dampak
psikologis dan dampak Seksual sirkumsisi pada wanita belum diteliti.
Sirkumsisi Wanita Menurut WHO
Badan
Kesehatan Dunia WHO ( World Health Organization), bersama dengan
UNICEF. telah meyakinkan pemerintah bahwa organisasi tersebut akan
membantu usaha nasional untuk menentang sirkumsisi wanita. dan
memberikan perhatian khusus untuk pelatihan personil pengunjung
kesehatan. terutama dukun bayi. WHO telah secara konsisten dan
terus-menerus memberikan nasehat bahwa sirkumsisi wanita tidak boleh
dilakukan oleh profesi kesehatan pada tingkat apapun, termasuk di rumah
sakit atau sarana kesehatan yang lain.
Pada
Inter-African Committe Regional Conference pada tahun 1991
direkomendasikan bahwa istilah “sirkumsisi wanita' dan `eksisi' diganti
dengan ‘female genital mutilation' (mutilasi kelamin wanita).
Gambaranya adalah sebagai berikut..
![]() |
gambar 1 (Clitoridektomi) |
![]() |
gambar 2 (area yang darsir struktur yang dieksisi) |
![]() |
gambar 3 ( infibulasi, dua pertiga dari bagian labia mayora atas juga dieksisi) |
![]() |
gambar 4 |